Friday, May 8, 2015

Esok Yang Lebih Baik



Oleh Siti Khoiriyah    

Sinar hangat matahari, embun yang masih menebal dan alam pedesaan yang masih memencarkan pesona indahnya masih dnikmati Siti.
Siti adalah siswi SMK yang sekarang duduk dikelas XII,berangkat dari rumah ke sekolah itu harus ia lakoni setiap hari dengan harapan masa depan yang lebih baik.
Remaja 18tahun ini tahu betul dengan kondisi ekonomi keluarganya, siti dibesarkan di keluarga sederhana, ia harus bekerja kerasuntuk mendapatkan sesuatu yang di inginkanya.
Bapak nya yang bekerja sebagai seorang pembuat batu bata dan terkadang ibunya juga membatu itu pun kurang memenuhi kebutuhan keluarga sederhana ini.
Terkadang siti juga ikut membatu bapak dan ibunya meskipun hanya menata bata yang sudah dicetak.
Remaja yang memiliki perawakan yang tinggi ,agak membungkuk,dan memiliki kulit hitam karna seringnya terkena paparan sinar matahari.
Siang ini matahari sangat panas menyengat tubuh gadis remaja itu,sampai tak sadar bahwa melamun dan berbicara dalam hati,” begitu berat kehidupan yang harus kujalani  masih dengan mimik wajah yang jengkel.  tetapi di selalu ingi nasehat yang dikatakan orang tuanya bahwa inilah kehidupan kadang diatas kadang juga dalam keadaan sulit,tapi kita harus menjalaninya sesuai proses yang sudah ditetapkan.
Perasaan yang seperti itu yang selalu menjadi bebannya,bukanya siti tidak mau bersyukur tetapi belum dapat menyikapinya secara dewasa dan ikhlas.
Matahari sore seakan enggan memunculkan sinarnya tak terasa sore mulai usai,siti harus menyudahi pekerjaannya dan kembali pulang setelah melakukan aktivitas seharian.
Setelah sholat magrib siti duduk  di amben yang terletak di emper rumahnya,rumah yang memang bangunanya masih terbuat dari kayu dan bambu, tapi cukup membuat rasa aman untuk berlindung dari hujan dan panas matahari.
            Siti masih tenggelam menikmati sejuknya udara malam dipedesaan.yang masih asri yang jauh dari keramaian kota.
Sambil melepaskan kepenatanya ia merabahkan tubuhnya  lelahnya ke amben.
            “kapan sekolahmu selesai ndok?” suara berat ini mengejutkan siti.
Siti langsung duduk
            “Tinggal beberapa bulan lagi setelah ujian nanti luluslah sekolahku” jawab siti lirih.
“ Setelah lulus nanti langsung kerja saja ndok”dengan wajah yang kaku.
“Itu sangat membatu bapak, kamu tahu sendiri bapak ini sudah tua “ lanjutnya.
            Siti hanya diam,  saat ini ia harus perperang dengan perasaan untuk memenuhi keinginan lelaki yang di kasihinya, yang sebenarnya dia ingin melanjutkan pendidiknya.
Kerja keras yang dilakukan hasan bapak siti, memang melelahkan untuk tubuh nya yang cukup tua,belum lagi tanggung jawabnya bukan siti saja,tetepi fatimah adik siti yang sekarang duduk di kelas VII SMP.. mungkin hal itu yang hasan sedikit  memaksa siti untuk langsung bekerja
            2 bulan berlalu setelah siti melaksanakan ujian, saat yang ditunggu-tunggu oleh siti yaiti hasil ujianya. Siti dinyatakan lulus dengan nilai yang terbaik disekolahnya.
Setidaknya ini membuat orangtuanya bangga dan mungkin juga berubah fikiran dan mengizinkan siti  untuk melanjutkan pendidikanya   

  
Baca selengkapnya