Tuesday, December 10, 2013

cerpen-DARI SIAPA PUN

cerpen-DARI SIAPA PUN



DARI SIAPA PUN
Oleh uman al-hakim

Siang itu, terik matahari serasa membakar kulit saja. Panasnya sangat tidak bersahabat. Jika panas dunia seperti ini bagaimana dengan panas di neraka nanti?
“Ayo anterin aku ke tukang cukur, sudah gak nyaman dengan rambut yang gimbal- kayak rumah burung dara cuy”, kata putra sambil menunjuk burung yang sedang asik mengitari birunya langit.
“hahaaha... parah loe bro rambut dibiarin kayak gitu sih. Ceritanya mau jadi orang kerenya ??? hehehehe.....Pisssssss....”, sambil mengangkat dua jari membentuk huruf v di barengi dengan senyum manis dari hakim.
“bukan sok jadi orang keren, aku ini kan dari orokya sana memang sudah keren”
“eitsss, tunggu dulu nii.. belum tau artinya keren ya?”, timpal hakim dengan Sigap.
“keren! Loh.. ya aku ini yang di sebut keren, iya gak? ”.
“Setuju banget kaalu kamu di panggil keren put, keren itu kepanjangannya ketek leren (kera sedang istirahat),hehehehe....”
“parah loe men... masak yang gantengnya kayak primus gini kok di bilang ketek leren”, jawab putra dengan nada kesal.
“ya udah deh maaf, kamu primus aja kalau begitu. Aku sebagai teman dekat sangat setuja,
 eh setuju  deng..... setuju dengan panggilan itu”.
“walah,, kamu memang sahabat yang paling baik kim. Gak sia-sia dong persahabatan kita yang kita rajut dari kita masih orok dulu”, putra senyum-senyum.
“jangan seneng dulu, primus tau gak apa kepanjanganya?”, sambil menunjuk putra dengan nada menggoda.
“kamu ini pasti ada saja akalnya, pasti ada ide kalau buat ngece aku,,,, memang apa itu primus, tah?”
“penasaran ya, penasaran banget apa penasaran aja? Hayo...hehehehe”, timpal hakim tambah mengeledek.
“udah buruan to jangan bayak komentar, langsung kasih tau apa itu primus”, jawab putra sudah tidak sabar.
“baiklah kalau begitu, primus ituuuuuuuu....... emmmmmm.... apa ya?
Emmmm.....Pria muka setan...hehehe”, jawab hakim dengan cekikikan.
“benarkan dugaanku, pasti ujung-ujungnya jadi gak enak, tapi tak apalah. Karena saya ini orangnya baik dan bijaksana serta bijaksini pula. Dengan ini saya menyataken bahwa anda, saya maafkan tanpa syarat dan ketentuan. Dan jika anda merasakan sakit makin parah maka segera hubungi pos satpam terdekat biar di suntik”. tanggapan putra dengan gaya berwibawa ala presiden sekaligus bapak proklamator-Soekarno.
“waduh-waduh... sahabat ku yang satu ini memang sangat  luar biasa dalam membawaken orasi. Tapi sayang beribu sayang. Mbok ya jangan nglantur kayak orang habis minum saja.
kamu itu harus banyak latihan lagi put, biar penampilannya lebih oke”, wejangan dari hakim mencoba mengingatkan putra.

Obrolan ini tetap berlanjut sampai akhirnya mereka memutuskan untuk segera bergegas ke tukang cukur.
“ayo-ayo buruan berangkat to kim, kita ini banyak becanda terus”, pinta putra.
“la ayo, la wong aku ini sudah siap dari tadi kok. Segera kita meluncuuuuuuurrrrr........”

Segera hakim mengambil yamaha vixionnya dan langsung starter. di tengah perjalanan banyak pemandangan yang terlihat layaknya biasanya, tak banyak yang berubah. Dari penjual es doger yang ada di pinggir lapangan, di susul penjual somai yang berada persis di sampingnya. Juga masih banyk penjual lain yang berderet bak gerbong kereta yang yang sedang melaju. Tapi bedanya hakim dan putra saat itu yang melaju bukan penjualnya.
“parah ini bro!”, kata hakim singkat.
“apanya yang parah? Orang-orang yang ramai di jalan? Itu mah udah wajar kali kim. Kenapa harus di permasalahkan lagi”, jawab putra.
“bukan itu. Tapi kondisi jalannya ini sangat luar biasa-luar biasa tingkat kerusakannya. Ngakunya kota tapi jalannya desa banget.  Katanya jalannyamau halus semua dengan kita membayar pajak, kenyataanya di buat peng-kota[k]-kota[k]an antara jalan pemerintah dengan kita-si rakyat jelata”, keluh hakim
“kalau itu bukan rahasia umum lagi, semua orang sudah tahu kalau orang-orang yang ada di atas sana duduk  ongkang-ongkang belongkang (duduk santai). Walau pun tidak semuanya seperti itu, tetapi karena lebih banyak oknum yang melakukan keburukan jadi yang berbuat baik pun kena imbasnya. Ibarat kata, kita tidak makan buah durian tetapi kita kena durinya ”, putra menjawab dengan nada serius.
“hahahaha,, oke-oke pak. Untuk sekarang aku akui kamu memang hebat put, berwibawa. Jannnnnn....kok ya betul semua gitu lo yang tak gumuni kata-katamu. Biasanya kan nyeleweng sampai kemana-mana gak karuan”, jawab hakim dengan tertawa.
“itulah okenya susu bisa di minum kapan saja,, hehehe.... iklan rek. Ya jangan memandang sesuatu itu selalu salah dong. Pasti ada kalanya diriku ini juga akan berada pada posisi bener. Bener gak,,??? ” putra menimpali sambil mengangkat dan menggerakkan mata dan alis naik turun. (matanya berbunyi kuit kuit kuit)

Tidak terasa karena asiknya mengobrol, ternyata mereka telah sampai di tempat tujuan-yaitu di tukang cukur.
“nyampek bro, turun-turun”, kata hakim.
“sabar, woles kim. Ya aku ini baru mau turun”
“ayo put, udah panas banget ini”, hakim nyengir karena kepanasan.

Hakim dan putra segera turun dari sepeda motornya bergegas menuju sebuah ruangan berukuran 3x5 meter dengan dominasi warna hijau.
“wihhhh, di sini langgananmu cukur  to put?”, tanya hakim
“iya, ini tempat langganan ku biasa cukur, aku suka banget karena warna hijau yang di gunakan sebagi warna dasar tembok-selain hasil cukurnya yang oke.”
“iya hijau itu menggambarkan keasrian, kesuburan dan kemakmuran, itu filosofi dari keadaan ideal bumi kita. Tapi kini keadaan telah terbalik 360 derajat. Di sana sini terjadi bencana alam mulai dari banjir, tanah longsong dan seambrek bencana lainnya. Itu tidak lain dan tidak bukan akibat dari ulah tangan manusia. Siapa lagi? Iya Cuma manusia yang bertanggung jawab dengan semua yang terjadi ”, penjelasan hakim kepada purta.
“betul kim, apa mereka yang membuat kerusakan lingkungan tidak berfikir untuk mereboisasi dan melakukan perbikan ya?  Setidaknya mereka harus berfikir jangka panjang untuk anak cucu mereka yang hidup juga di bumi ini. Akankah anak cucu generasi mendatang harus minum iar comberan karena tiadanya air bersih karena semua hutan telah botak bahkan guntul dan hancur porak poranda. Atau anak cucu mereka harus menghirup udara kotor karena kurangnya oksigen yang tersedia di globe ini”, putra juga merespon dengan antusias.
“apakah mereka tega jika anak cucu meraka hanya bisa mngenal macan, singa, gajah dan hewan lain hanya lewat gambar? Tapi itulah makhluk yang bernama manusia-sangat rakus bahkan lebih rakus dari hewan yang paling rakus.”
“hussssstttt,, heh kita ini manusia lo kim. Ingat!”, kata putra sambil menutupi mulutnya dengan jari telunjuk.
“Tapi itulah faktanya yang ada sekarang dan masa-masa lalu, sudah menjadi hukum alam jika apa yang diciptakan oleh Tuhan berupa makhluk-makhluk yang buruk sebagai pasangan untuk makhluk yang baik. Bukankah Alloh menciptakan sesuatu di dunia ini dengan berpasang-pasangan. Ada siang-ada malam, ada hitam-ada putih, ada laki-laki-ada perempuan, ada tinggi-ada rendah dan masih banyak lagi contoh lain” , jawab hakim dengan analisisnya.

Setelah sekian lama menunggu antrian, sekarang giliran putra mendapat giliran cukur. Dan hakim sembari menunggu duduk di atas dangkrak (kursi panjang) di pojok ruangan. Tiba-tiba seorang kakek yang sudah renta datang dan menyandarkan sepeda yang dikendarainya di tiang penyangga teras.
“monggo kek masuk”, kata hakim mempersilahkan masuk si kakek di sambut senyuman dari sang kakek.
“terima kasih le, sampean siapa namanya?”, tanya sang kakek.
“saya hakim kek, sampean siapa namanya kek? Terus tinggal dimana?”, balas hakim.
“saya terimo le,panggil saja mbah terimo. Saya tinggal di belakang masjid al-muttaqin itu”, jawab sang kakek sambil menunjuk ke arah masjid si seberang jalan.
“oooomasjid itu mbah, saya tahu. nyuwon sewu (mohon maaf) mbah, mbah umurnya sudah berapa?”
“saya sudah 87 tahun”, jawab kakek.
“subhanalloh, sampun sepuh (sudah tua) tapi tetap sehat wal’afiat gitu mbah. Oiya mbah saya pengen diceritakan bagaimana kisah perjalanan mbah bisa sampai ke metro ini. Dan apa sedih, suka dan dukanya ”, pinta hakim.
“panjang le ceritanya, tapi baiklah saya akan coba membagi kisah hidup saya yang panjang ini pada kamu le. Dulu saya ini hidup masa penjajahan belanda, saya paham bagaimana kejadian saat itu. Yang di selimuti rasa takut, sembunyi di lubang besar yang sengaja di siapkan sebagai tempat persembunyian,” mbah terimo berhenti menghela nafas sejenak.
“monggo dilanjut mbah”, rengek hakim sambil senyum.
“saat itu sudah bisa bertahan hidup aja sudah alhamdulillah le. Sanagt berat perjuangan para orang-orang terdahulu kita. Harus berjuang jiwa, raga dan harta untuk memperjuangkan harga diri. Saatini kita hidup sudah enak dan malah pemuda sekarang banyak yang dilenakan oleh keadaan”, mbah terimo kembali berhenti lagi.
“diteruskan mbah ceritanya”, kata hakim.
“untuk sekarang pesan buat kamu aja, pokoknya kita hidup itu harus merimo le. Seperti filosofi nama mbah ini-terimo-ya artinya adalah orang yang selalau menerima hidup tetapi tidak pasrah dengan keadaan. Dalam artian di balik sifat menerima kita-ikhtiar kepada Sang Maha Pencipta itu harus tetap di lakukan. Maaf lo le, bukannya mbah sok menggurui”, kata mbah terimo.
mboten nopo-nopo (tidak apa-apa) mbah, malah wajar karena mbah lebih banyak makan asam garam to. Jadi memang harus memberikan masukan kepada yang muda-muda”, hakim pun senyum.
“ya satu lagi le, kita hidup ini harus banyak syukur kepada Alloh karena dengan syukur kita itu tidak akan ngrusulo (keluh kesah) dengan keadaan kita. Apapun keadaan kita-baik sedang di atas ataupun dibawah syukuro terus. Malah ketika kita bersyukur, pasti dan yakin Alloh mesti nambah nikmat dumateng kito (kapada kita)”, lanjut mbah terimo.
Ketika hakim dan mbah terimo sedang tenggelam dalam suasana bercengkrama, tiba-tiba dipecahkan oleh suara putra.
“wayo... embah sama cucu ketemu ya jadinya seperti ini,serius!”, ledek putra.
“itu wajib put”, timpal hakim.
“iya-iya, becanda lo kim. Santaii dong”, jawab putra sambil cengengesan.
“monggo mbah giliran panjenengan (kamu) yang cukur” , kata hakim mempersilahkan mbah terimo.
“iya le”, jawab mbah terimo singkat.
“ya sudah mbah kita berdua pamit pulang lebih dulu, kita do’akan mbah selalu sehat wal’afiat dan kapan-kapan saya pengen silaturahim ke rumah mbah”, hakim berpamitan.
“iya le, mbah do’a kan juga kalian bisa menjadi anak soleh yang berguna untuk agama, keluarga, bangsa dan negara ini”, jawab  mbah terimo.
“aamiin”, jawab hakim dan putra kompak.
“kami pamit, assalamualaikum”
“wa’alaikumsalam”
Keduanya segera melesat menuju rumah putra. Di tengah perjalanan putra menyampaikan apa yang diperolehnya ketika mengobrol dengan mbah terimo.
“jadi hikmah yang bisa kita ambil dari apa yang aku perbincangkan dengan mbah terimo tadi bukan terletak pada apa yang kami bahas put” , kata hakim.
“terus apa kim”, jawab putra penasaran.
“kita belajar di dunia ini bisa kapan pun, dimana pun, dan pada siapa pun. Itulah yang menjadi kata kuncinya. Belajar bisa kita lakukan kapan pun dalam arti-belajar tidak terbatas dan di batasi oleh waktu. Dan belajar dimanapun adalah pada tataran bahwa belajar tidak harus terpaku di tempat tertentu. Dimana pun tempatnya itu adalah tempat duduk ternyaman untuk menulis pelajaran-pelajaran yang kita rengkuh dalam hidup ini. Sedangkan belajar dengan siapapun bisa kita jabarkan jangan membatasi diri belajar dengan siapa pun. Jangan menjadi gelas yang dalam posisi tengkurap yang tidak akan bisa menerima ilmu. Atau menjadi gelas yang penuh dengan air, yang apabila di isi air maka akan sia-sia karena tumpah. Jadilah laksana gelas kosong yang siap menerima jernih dan sejuknya air pengetahuan yang akan melepaskan dahaga kita”.
https://www.facebook.com/lukman.hakim.50159836

Baca selengkapnya

Monday, December 9, 2013

sekelumit ceritaku-mendaki gunung


MENDAKI GUNUNG

uman al-hakim

kemarin adalah pengalaman emas dalam hidupku. mendaki gunung batu putu bersama kawan-kawan pondok pesantren Darussalam Kota metro Lampung. banyak pelajaran yang bisa di petik dari kejadian kemarin, dari persiapan hingga pasca pendakian.
hidup ini harus di design dan direncanakan dengan baik dan apik agar semua berjalan dengan lancar tanpa halangan, meskipun onak dan duri itu sudah menjadi keniscayaan dalam segala hal.

tolong mnolong dan peduli dengan orang lain juga merupakan hal yang penting. sebagai makhluk sosial kita di ajarkan untuk menghargai keberadaan orang lain yang ada di lingkungan kita. siapa pun anda dan sehebat apapun diri anda, adalah suatu kepastian anda akan membutuhkan yang lain.

mendaki gunung dan bertabur alam adalah salah satu mimpi yang tertuang dalam design hidupku. jadi jangan ragu untuk bermimpi dan jangan segan-segan untuk mengeksekusi mimpi itu. porsi mimpi harus balance dengan porsi ikhtiar yang kita lakukan.
jika kita bermimpi tanpa adanya ikhtiar maka itu hanya akan menjadi mimpi kosong yang tak ada artinya. dan apabila ikhtiar tanpa mimpi (rencana) kita seperti orang buta yang berjalan di tengah hiruk pikuk dunia. 

setelah kita berikhtiar (berusaha) maka tinggal kita menyerahkan semuanya kepada Sang Maha Tahu Tantang Yang Terbaik untuk manusia. dan iringilah tawakal itu dengan do'a. karena do'a adalah perwujudan dari rasa kehambaan kita kepada Allah.
 
https://www.facebook.com/lukman.hakim.50159836

Baca selengkapnya

Tuesday, December 3, 2013

SEMANGAT BAJA

SEMANGAT BAJA



SEMANGAT BAJA

Hidup di lingkungan yang selalu mematahkan dan mematikan impian memang bukan suatu perkara yang mudah. Seperti seekor ikan yang berusaha hidup di daratan atau bagai seekor sapi yang ingin hidup di dalam laut. Seperti itu deskripsi hidupku yang teramat pahit-lebih pahit dari cairan empedu yang di produksi oleh hati manusia.
Bukan keluarga yang menjadi pematah semangat ku, tetapi lingkungan sekitar ku yang coba membunuh perlahan mimpi-mimpi yang telah ku bangun. Dengan kata-kata cacian, hinaan, merendahkan, itu mereka gunakan sebagai bom bardir untuk menyerang bertubi-tubi untuk menghancurkan benteng impian ku. Tetapi semua itu telah aku jadikan hal yang wajar dan biasa dalam hidup ku.
Caci maki dan cercaan menjadi menu makanan ku sehari-hari. Kuping ini mulai kebal dengan kata-kata itu sehingga semua yang di ucapkan mereka hanya sebatas numpang lewat saja. Masuk telinga kanan dan keluar dari telinga kiri, sudah tidak akan pernah ku ambil hatisedikit pun.    
“kamu ini anaknya orang miskin, mimpi ya jadi orang kaya, mimpi ya jadi orang sukses. Apa perlu kaca untuk memandang dan melihat wajahmu yang memelas itu? Kaca saja tidak punya tapi mimpinya tinggi selangit”, itu adalah sepenggal kalimat dari mereka yang tidak percaya dengan kekuatan mimpi. Mencoba menjadi duri penghalang perjalanan sukses seseorang.
Berawal dari situlah konstruksi impianku dibangun, semakin kuat fondasi yang mendasari bangunannya dengan bahan cacian yang di suguhkan. Dan dengan hinaan itu pula hari ini aku si sisni- menjadi mahasiswa. Telah mencapai satu persatu apa yang telah ku rencanakan dan ku impikan.
Ku tengok mereka yang disana pencaci-pencaci ulung, tetap dalam kondisinya-tidak berubah sedikit pun. Aku tidak bahagia melihat kalian sengsara, tapi akau sangat berterima kasih karena cacian dan hinaan kalian. Karena dengan itu aku semakin kuat-bahkan lebih kuat dari samson atau bahkan superman yang tersohor itu.  
Ku nyanyikan lagu ini-lagu semangatku

hari ini aku di sini
berjuang untuk bertahan
padamkan luka dan beban yang ada
yang tlah membakar seluruh jiwa
kucoba resapi kucoba selami
segala yang tlah terjadi
ku ambil hikmahnya
rasakan nikmatnya
 dan kucoba untuk hadapi
I will survive, I will revive
I won't surrender and stay alive
kau berikan kekuatan
untuk lewati semua ini
hari ini kan kupastikan
aku masih ada disini
mencoba lepaskan, coba bebaskan
segala rasa perih di hati
kucoba resapiku, coba hayati
segala yang tlah terjadi
ku ambil hikmahnya, rasakan nikmatnya
dan kucoba untuk hadapi
and I will survive, I will revive
I won't surrender and stay alive
kauberikan kekuatan
'tuk lewati semua ini
Engkau slalu ada
di saat jiwaku rapuh, di kalaku jatuh
and I want you to know
that I will fight to survive,
I will not give up, I will not give in,
I'll stay alive for you... for you... for You...
I will survive, I will revive
I won't surrender and stay alive
I will survive, I will revive
getting stronger to stay alive
kau berikan aku kekuatan
'tuk lewati semua ini
I will survive, I will revive
getting BIGGER... bigger than life
Engkau Yang Esa, Yang Perkasa
You give me reason to survive

Baca selengkapnya
AMBISI MU AMBISI KU

AMBISI MU AMBISI KU



AMBISI MU AMBISI KU

Kawan, ku coba mengenang mu yang sekarang jauh di negeri orang
Yang mencoba mengejar impian yang telah terpampang dalam peta rancang
Dulu pernah di bangun bersama dengan tawa dan canda
Kita tancapkan dengan sangat kuat cita itu dalam semilir sanubari
Mimpi ku dan mimpi mu akan selalu terjaga sampai Tuhan mengabulkannya
Layaknya terjaganya seorang ibu demi menjaga buah hati yang di cintai
Jarak dan waktu tak akan melunturkan kentalnya persahabatn kita, kawan
Ombak keraguan tak akan mampu menghancurkan karang keyakinan kita
Ku coba mengenang masa jaya kita dengan lagu ini, kawan
Mari kita dendangkan bersama demi melepas rasa rindu ku padamu yang tak berbendung

hari ini aku di sini
berjuang untuk bertahan
padamkan luka dan beban yang ada
yang tlah membakar seluruh jiwa
kucoba resapi kucoba selami
segala yang tlah terjadi
ku ambil hikmahnya
rasakan nikmatnya
 dan kucoba untuk hadapi
I will survive, I will revive
I won't surrender and stay alive
kau berikan kekuatan
untuk lewati semua ini
hari ini kan kupastikan
aku masih ada disini
mencoba lepaskan, coba bebaskan
segala rasa perih di hati
kucoba resapiku, coba hayati
segala yang tlah terjadi
ku ambil hikmahnya, rasakan nikmatnya
dan kucoba untuk hadapi
and I will survive, I will revive
I won't surrender and stay alive
kauberikan kekuatan
'tuk lewati semua ini
Engkau slalu ada
di saat jiwaku rapuh, di kalaku jatuh
and I want you to know
that I will fight to survive,
I will not give up, I will not give in,
I'll stay alive for you... for you... for You...
I will survive, I will revive
I won't surrender and stay alive
I will survive, I will revive
getting stronger to stay alive
kau berikan aku kekuatan
'tuk lewati semua ini
I will survive, I will revive
getting BIGGER... bigger than life
Engkau Yang Esa, Yang Perkasa
You give me reason to survive

Samakan energi dan samakan persepsi, kawan
Kita akan ulangi masa jaya itu dengan puncak jaya
Kau, bertahanlah dengan mimpi mu di sana
Dan aku, aku akan bertahan dengan mimpiku di sini
Ingatlah, jika kau merasa lelah maka beristirahatlah di pangkuan ku
Jika kau merasa akan jatuh, maka ada diriku yang akan menopang tubuh mu untuk bangkit
Dan ketika tanganmu tak bisa meraih impian yang hanya tinggal sejengkal lagi
Maka gunakan pundakku untuk mengangkat tubuhmu agar berdiri lebih tinggi
Agar mimpimu itu bisa kau genggam dengan kekarnya tanganmu
Ambisi mu adalah bagian dari ambisi ku
Dan ambisi ku pun adalah bagian dari ambisi mu
Memang tidak mudah menggenggam bara ambisi ini
Hangus terbakar atau tangan ambisi akan melepuh mempertahankannya
Katakan dengan lantang kawan ku
Kita akan menjaga ambisi ini sampai menjelma menjadi bayi kenyataan yang lucu
Dan berevolusi menjadi sosok impian yang akan di perhitungkan oleh mereka
Mereka yang selalu mementahkan masakan impian kita
Katakan dengan sanngat lantang kepada mereka
Kami akan bertahan
Kami akan bertahan


Baca selengkapnya

Friday, November 29, 2013

opiniku yang tak terbit: Apakah Benar selamat dari karam?

opiniku yang tak terbit: Apakah Benar selamat dari karam?



Apakah Benar selamat dari karam?

Oleh uman al-hakim

            Dalam acara kompas 100 CEO forum 2012 pada rabu 28 november 2012, wakil presiden indonesa meyatakan bahwa indonesia adalah negara yang termasuk beruntung. Wapres juga mengatakan indonesia termasuk ythe lucky one. Pernyataan ini dinyatakan orang nomer dua di indonesia ini dengan alasan perbandingan indonesia dengan negara-negara lain yang ada di ASEAN tercatat pertumbuhan ekonomi indonesia mencapai 6,4 % pada rtiwula keII. Ini berdasarkan data dai Badan Pusat Statistik (BPS) bahkan akantetap stabil sampai kuartal ke empat sampai akhir tahun 2012. Walaupun pencapaian pertumbuhan ekonomi belum mencapai target dari yang dicanangkan oleh Susilo Bambang Yudoyono (SBY) seperti yang tertulis dalam APBN dengan rencana pertumbuhan ekonomi 6,5 %.
            International Monetary Fund (IMF) atau lembaga keuangan dunia juga menyatakan hal serupa. Indonesia merupakan negara di regional ASEAN yang mengalai pertumbuhan ekonomi terkuat. Ini berdasarkan proyeksi IMF yang menyatakan singapura dan 5 Negara lainnya di ASEAN yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik. Indonesia dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 6,4 % merupakan tertinggi dari 5 negara lainnya seperti Malaysia, Singapura,Thailand,Filipina Dan Vietnam. Pertumbuhan Malaysia di proyeksikan 5,2 persen, Singapura 5,3 persen, Vietnam 5,8 persen, Filipina 4,7 persen, dan Thailand 3,5 persen.
Perlu Mendapat Apresiasi
            Kita sebagai warga indonesia sudah sepatunya memberikan apresiasi kepada pemerintah dan semua instansi terkait yang telah membawa indonesia menjadi negara yang bisa bersaing di kancah regiona maupun ternasional. Dengan prestasi yang di dapat ini tidak serta merta menjadikan kita bangsa indonesia langsung membusungkan dada. Prestasi ini harus di lihat dari berbagai dimensi dan jangan hanya di lihat dari satu sisi saja. Keberhasilan pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari berbagai pihak dan upaya. Investasi yang semakin baik di indonesia, keadaan ekonomi yang cenderung stabil. Dan juga bisa di tilik dari kemajuan sektor usaha menengah ke bawah yang semakin baik



Upaya mempertahankan Dan Meningkatkan

            Rasa bangga memang wajar ketika melihat keberhasilan ini. Akan tetapi kita juga harus menengok keadaan rakyat yang ada di bawah. Jangan sampai ketika kita puas dengan hasil yang di dapat lalu mengabaikan kehidupan dan nasib rayat kecil. Dengan adanya momem peningkatan Perekonomian maka harus semakin baik pula perekonomian sektor mikro. Sektor mikro merupakan pilar-pilar penyangga kegiatan ekonomi sektor makro. Jika sektor mikro mengalami kendala dan problem maka impactnya juga pada perekonomian secara makro.
            Keberhasilan peningkatan ekonomi seharusnya juga diiringi dengan kemajuan dalam tingkat kemkmuran masyarakat. Dimana indikatornya adalah tidak banyak terjadi kriminalitas, pengangguran yang jumlahnya semakin kecil, tingkat pendidikan yang semakin baik yang terwujud dalam di semakin baik akhlak baik pesrta didik maupun dari pihak pendidik. Dan masih banyak indikator lain yang bisa kita ambil.sudah seharusnya pertumbuhan ekonomi akan berbanding lurus dengan keamanan, kemakmuran, dalam suatu negara.


Baca selengkapnya