"Bu,
Bu Haji, beli rokoknya dong", teriak Bolidi sambil clingak- clinguk ke
dalam warung Bu Hajah Siti.
"Tunggu
sebentar", teriak Bu Hajah Siti dari ruang belakang yang tak kalah kuat
dengan Bolidi.
"Beli
rokok apa?"
"Yang
kretek itu bu", tunjuk Bolidi dari luar warung.
"Cie,
Bu Siti sekarang sudah jadi bu Hajah lo. Hajah Mada ya bu?".
"Itu
Gajah Mada mas Bol, bukan hajah".
"Wehehe",
kekeh Bolidi sambil nyengir.
"Tau
nggak mas Bol. Pas saya kemarin lagi haji di arab sana. Saya kan beli terasi
tapi sama penjualnya nggak didoli".
"Kok
bisa bu?",
"Kebacut
tenan wong Arab ini", keluh Bu Siti.
"La
saya lo mau belanja terasi. Sudah bilang baik-baik sama penjualnya tapi yang
jual malah plonga-plongo".
"La
Bu Haji gimana bilangnya sama penjual yang orang arab itu?", kejar Bolidi
penasaran.
"Pak,
kulo ajeng tumbas terasi? Saya udah bilang gitu mas Bol tapi malah haa-hee wae
orangnya", jelas Bu Hajah Siti.
"Orangnya
tu malah bingung dan saya ditinggal pergi".
"Oalah
bu, bu. Sampean ini yang aneh. Di kira semua orang di dunia bisa bahasa jawa
apa?. La sampean malah pake boso jowo alus".
"Saya
kan lagi haji mas, saya kira kan saya harus sopan sama orang. Apalagi kalo udah
pulang haji, udah jadi hajah, lebih berat mas kalo saya tetep jelek dalam bersikap.
Pulang haji nggak ada bedanya"
"Tapi
nggak pake bahasa jawa juga bu. Doh biyung", keluh Bolidi sembari menepuk
jidat.
"Mas
Bol, saya kan udah hajah. Boleh ngomongin bu hajah yang istrinya pak mantri itu
nggak?"
"Emmm,
apa bu hajah yang... Boleh sih bu", jawab Bolidi ragu.
"Saya
nggak dosa kan?"
Belum
sempat menjawab pertanyaan Bu Hajah Siti, ibu haji baru itu langsung
melanjutkan ceritanya.
"Bu
hajah istri pak mantri itu nasibnya sama dengan saya lo mas Bol"
"Sama
kenapa bu?"
"Blio
itu beli wortel di sana, pas haji, tapi nggak dilayani juga"
"Bu
hajah itu pake bahasa jawa juga kayak ibu? Bahasa jowo alus juga?".
"Bukan
mas Bol. Ibu hajah itu kan bilang mau beli wortel. Eh, malah di kasih air
minum, akua itu mas"
"Ya
Alloh, istrinya pak mantri pake bahasa Indonesia ya bu?"
"Iya
mas Bol"
"Wajar
bu, orang arab itu nggak tau bahasa Indonesia bu. Wajar di kasih wortel,
mungkin dikira water sama orang arab itu bu. Water itu artinya banyu bu,
air."
"Waaah,
kita sebagai orang jawa harus mengenalkan bahasa jawa dan bahasa Indonesia ke
seluruh dunia mas Bol"
"Caranya
bu"
"Nggak
tau mas, yang penting bahasa jawa harus mendunia. Biar kita nggak bingung kalo
keliling dunia"
"Ngomongin
apa to bu hajah, mas Bol, kok seru banget?", suara Yu Tinem memecahkan
obrolan Bolidi dan Bu Hajah Siti.
"Ini
Yu Tinem, lagi ngobrolin bu Hajah Siti. Cerita pas di arab sana, pas sama orang
arab", jawab Bolidi.
"Saya
sudah diceritain sama bu Hajah Siti kemarin mas Bol. Orang arab itu memang
nggak sopan".
"Sopannya
gimana bu kalo orang arab?".
"Nggak
tau mas Bol. Tapi setidaknya kan jawab lo. Malah cuek bebek gitu".
"Lah,
itu mas Bolidi kok beli rokok?", tanya Yu Tinem sambil menunjuk tangan
Bolidi yang memegang rokok kretek.
"Anu
Yu, saya mau membantu petani mbako Yu. Biar laris dagangan mbakonya".
"Apa
ya nggak kalah sama pabrik-pabrik rokok yang besar itu mas Bol?".
"Yang
penting niatnya mbantu Yu".
"Oh
iya, saya kok baru inget kalo mas Bolidi nggak ngerokok ya Yu Tinem",
sahut bu Hajah Siti.
"Terus
mau di kasih siapa mas rokoknya?", tanya Yu Tinem.
"Mau
saya kasih buat yang mau bu, yu", sambil berlalu Bolidi meninggalkan Yu
Tinem dan Bu Hajah Siti.
Penulis
: Lukman Hakim
Bagikan
Bolidi dan Cerita Bu Haji
4/
5
Oleh
Lukman Hakim