Esok Yang Lebih Baik
Oleh
Siti Khoiriyah
Sinar hangat matahari, embun yang masih menebal dan alam pedesaan yang masih memencarkan pesona indahnya masih dnikmati Siti.
Siti
adalah siswi SMK yang sekarang duduk dikelas XII,berangkat dari rumah ke
sekolah itu harus ia lakoni setiap hari dengan harapan masa depan yang lebih
baik.
Remaja
18tahun ini tahu betul dengan kondisi ekonomi keluarganya, siti dibesarkan di
keluarga sederhana, ia harus bekerja kerasuntuk mendapatkan sesuatu yang di
inginkanya.
Bapak
nya yang bekerja sebagai seorang pembuat batu bata dan terkadang ibunya juga
membatu itu pun kurang memenuhi kebutuhan keluarga sederhana ini.
Terkadang
siti juga ikut membatu bapak dan ibunya meskipun hanya menata bata yang sudah
dicetak.
Remaja yang memiliki perawakan yang tinggi ,agak membungkuk,dan
memiliki kulit hitam karna seringnya terkena paparan sinar matahari.
Siang
ini matahari sangat panas menyengat tubuh gadis remaja itu,sampai tak sadar
bahwa melamun dan berbicara dalam hati,” begitu berat kehidupan yang harus
kujalani masih dengan mimik wajah yang
jengkel. tetapi di selalu ingi nasehat
yang dikatakan orang tuanya bahwa inilah kehidupan kadang diatas kadang juga
dalam keadaan sulit,tapi kita harus menjalaninya sesuai proses yang sudah
ditetapkan.
Perasaan
yang seperti itu yang selalu menjadi bebannya,bukanya siti tidak mau bersyukur
tetapi belum dapat menyikapinya secara dewasa dan ikhlas.
Matahari
sore seakan enggan memunculkan sinarnya tak terasa sore mulai usai,siti harus
menyudahi pekerjaannya dan kembali pulang setelah melakukan aktivitas seharian.
Setelah
sholat magrib siti duduk di amben yang
terletak di emper rumahnya,rumah yang memang bangunanya masih terbuat dari kayu
dan bambu, tapi cukup membuat rasa aman untuk berlindung dari hujan dan panas
matahari.
Siti masih tenggelam menikmati
sejuknya udara malam dipedesaan.yang masih asri yang jauh dari keramaian kota.
Sambil
melepaskan kepenatanya ia merabahkan tubuhnya
lelahnya ke amben.
“kapan sekolahmu selesai ndok?”
suara berat ini mengejutkan siti.
Siti
langsung duduk
“Tinggal
beberapa bulan lagi setelah ujian nanti luluslah sekolahku” jawab siti lirih.
“ Setelah
lulus nanti langsung kerja saja ndok”dengan wajah yang kaku.
“Itu
sangat membatu bapak, kamu tahu sendiri bapak ini sudah tua “ lanjutnya.
Siti
hanya diam, saat ini ia harus perperang
dengan perasaan untuk memenuhi keinginan lelaki yang di kasihinya, yang
sebenarnya dia ingin melanjutkan pendidiknya.
Kerja
keras yang dilakukan hasan bapak siti, memang melelahkan untuk tubuh nya yang cukup
tua,belum lagi tanggung jawabnya bukan siti saja,tetepi fatimah adik siti yang
sekarang duduk di kelas VII SMP.. mungkin hal itu yang hasan sedikit memaksa siti untuk langsung bekerja
2
bulan berlalu setelah siti melaksanakan ujian, saat yang ditunggu-tunggu oleh
siti yaiti hasil ujianya. Siti dinyatakan lulus dengan nilai yang terbaik
disekolahnya.
Setidaknya
ini membuat orangtuanya bangga dan mungkin juga berubah fikiran dan mengizinkan
siti untuk melanjutkan pendidikanya