Belajar Bertani Organik ke Adem Ayem
Lukman Hakim
Pecinta Keindahan Alam
Pecinta Keindahan Alam
Trimurjo,
Semangat bertani organik ditunjukkan oleh petani padi organik kampung Purwo
dengan melakukan studi banding ke kelompok Tani Adem Ayem yang telah
mendapatkan sertifikat organik.
Acara
kunjungan ke kelompok tani adem ayem dihadiri oleh kelompok tani multibaliwo,
kelompok tani sababat tani, kelompok tani barokah, yayasan bimbingan mandiri
(YABIMA), IPPOL, dan ketua gapoktan mekar jaya desa purwo.
Kelompok
tani adem ayem yang ada di RT 12, RW 06, Dusun 2, Desa Untoro Kecamatan
Trimurjo telah mengembangkan pertanian organik sejak tahun 2011. Hal ini
dijelaskan oleh Ismiati anggota Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan (BP3K) Trimurjo pada selasa (17/11).
Perkembangan
pertanian organik di desa Untoro dimotori oleh Widianto yang telah mendapatkan
sertifikat organik pada tahun 2014. “Jadi pada tahun 2008 pak Widi telah
mencoba pertanian semi organik, baru kemudian di tahun 2011 beliau full di
organik.” Jelas wanita yang akrab dipanggil Ismi.
Kita
perlu kembali ke pertanian organik, lanjut Ismi, agar tanah yang sudah rusak
akibat pupuk kimia dapat kembali unsur haranya. “Kalau kita bertani organik,
artinya kita peduli dengan bumi kita. Dan jika dipelajari lebih jauh maka
pertanian organik akan semakin organik”, ujar Ismi.
Hal senada dikatakan oleh Widianto ketua
kelompok tani adem ayem, keinginan untuk menggeluti pertanian organik agar
tanah kembali sehat. Selain itu, alasan bertani organik karena susahnya
mendapatkan pupuk kimia, pertimbangan kesehatan, dan hasil yang ditawarkan dari
bertani organik lebih tinggi. “Bertani organik selain sehat juga meningkatkan
pendapatan, selain saya juga frustasi karena pasokan pupuk kimia susah,” terang
Widi.
Perlu diketahui bahwa kelompok tani adem
ayem memiliki enam titik atau tiga hektar lahan yang telah mendapat sertifikat
organik. Dari lahan itu, petani organik masih kualahan untuk memenuhi
permintaan beras organik dari konsumen.