Mimpi Tentang Kambingku.com
Kambingku.com merupakan rencana pemberian beasiswa untuk anak-anak waroeng
batja dengan memberikan kambing sebagai tabungan pendidikan.
Kambingku.com terinspirasi dari website pengumpulan dana #orangbaik
kitabisa.com. Kitabisa.com memilki jangkauan luas menghimpun dana untuk
kepentingan bermacam kegiatan, sebaliknya kambingku.com akan fokus untuk
beasiswa pendidikan anak-anak.
Kenapa kambing? Alasan memillih kambing karena ukurannya yang tidak sebesar
sapi atau kerbau dengan harga seekor kambing kisaran Rp.500 ribuan,. Dengan
harga tersebut, maka pengelola kambingku.com bisa dengan mudah membelikan dana
yang terkumpul tanpa harus menunggu sampai angka jutaan rupiah.
Kambing juga cepat dalam pertumbuhannya, dalam satu tahun kambing bisa beranak
2 sampai 3 kali. Jika peserta didik butuh biaya mendesak, satu ekor kambing
bisa dijual kemudian uang hasil penjualan bisa digunakan untuk memenuhi biaya
pendidikan. Bandingkan dengan sapi yang
harga dasarnya 3 jutaan. Jika peserta didik membutuhkan biaya pendidikan mendesak,
sapi tidak bisa dijual sepotong-potong. Misalnya kita hanya menjual kakinya,
kepalanya atau bagian tubuh lain. Maka kambing adalah pilihan yang cocok dijadikan
sebagai “beasiswa hidup” untuk anak-anak.
Kambing-kambing yang telah diberikan untuk anak-anak kemudian dititipkan kepada
orang tua masing-masing. Kemudian anak-anak berkewajiban memelihara, mencari
rumput, memberi makan dan minum serta memelihara kambing seperti pada umumnya.
Orang tua bertugas mengarahkan anak mereka agar bertanggung jawab atas kambing
mereka. Secara tidak langsung, anak-anak akan berusaha bertanggung jawab,
belajar bekerja sejak dini, sehingga dikemudian hari mereka bisa mandiri secara
finansial atau setidaknya mereka tidak terlalu membebani orang tua dalam hal
biaya pendidikan dengan beasiswa kambing-kambing yang digulirkan.
Menitipkan kambing ke kandang orang tua bukan tanpa tujuan, selain
anak-anak belajar mengurus kambingnya, mereka juga tidak akan dipusingkan
dengan biaya pembuatan kandang yang biayanya bisa saja melebihi biaya satu
kambing yang akan diberikan.
“Beasiswa hidup” ini tidak bisa dijual, digadaikan atau digunakan selain
untuk biaya pendidikan anak-anak yang memperoelh beasiswa. Kambing-kambing
mereka hanya bisa dijual untuk kebutuhan pendidikan.
Bayangkan jika dari sekolah dasar saja mereka sudah memulai program ini,
maka mereka tidak akan takut menempuh pendidikan sampai jenjang pendidikan
tinggi karena keterbatasan biaya. Bahkan mereka bisa memulai usaha sendiri
karena telah memilki kambing, harapannya anak-anak yang memperoleh beasiswa
juga bisa memberdayakan orang-orang di sekitarnya.
Selain model pemberian kambing secara cuma-cuma, model memberikan kambing secara
bergulir juga bisa dicoba. Dengan program kambing bergulir diharapkan akan
lebih banyak pihak yang merasakan manfaatnya.
Model kambing bergulir yang saya maksud adalah pengelola kambingku.com memberikan
kambing kepada si A. Kemudian si A memilihara kambing sampai melahirkan, ketika
kambing sudah melahirkan maka anak kambing menjadi hak si A dan induk kambing
diberikan untuk si B. Begitulah pola beasiswa kambing bergulir ini dilakukan
sampai indukan kambing yang dipelihara oleh si A tidak bisa melahirkan/tidak produktif.
Setelah tidak produktif melahirkan maka kambing yang pertama bisa diremajakan dengan
indukan baru yang produktif.
Jika pemberian beasiswa dengan model kambing bergulir ini berhasil makaa bisa saja digulirkan dalam bentuk yang lain. Pemberian
beasiswa tidak harus kambing, tetapi disesuaikan dengan letak geografis si
penerima beasiswa. Seandainya calon penerima beasiswa berada di daerah pesisir maka pengelola kambingku.com bisa memberikan modal untuk membuat tambak ikan atau
hal lain yang sesuai dan produktif.
Pemilihan
nama kambingku.com hanya sebagai simbol bahwa peluang memelihara ternak masih sangat
menjanjikan untuk dilakukan di Indonesia.
Saya pribadi memilih kambing sebagai beasiswa karena anak-anak waroeng
batja sangat dekat dengan kehidupan petani dan ternak. Jadi selain memperoleh
kambing sebagai hewan peliharaan, kotoran kambing juga bisa dimanfatkan sebagai
pupuk organik
tanaman pakan.
Jadi, tidak ada unsur yang terbuang dalam pola beasiswa tersebut. Semua
yang berhubungan dengan pemeliharaan kambing bisa memilki nilai guna.
Lalu bagaimana memulai kambingku.com?
Sebelum menggulirkan program tersebut, saya secara pribadi harus memulai
memelihara kambing dimana saya tinggal. Dalam waktu dekat, jika tidak ada
halangan hal itu akan segera dilaksanakan.
Memberi contoh adalah cara paling efektif untuk mengajak orang-orang
untuk berbuat baik. Dari pada hanya
sekedar memberi ceramah, pidato, nasihat atau omongan.
Kemduian secara personal, saya akan mengajak orang-orang mempunyai kemampuan di bidang teknologi bekerjasama membuat aplikasi atau
website kambingku.com
Mimpi tentang kambingku.com diawali tanpa dana, .aka orang-orang yang bisa bekerja secara suka rela adalah
pilihannya. Saya yakin bahwa masih ada banyak orang baik yang mau menyumbangkan
dana, tenaga, keahlian, fikiran, ide, gagasan, kemaampuan atau apapun untuk kemajuan anak-anak di Indonesia.
Semoga niat baik ini gayung bersambut dengan orang-orang baik yang ada di Lampung,
Indonesia, bahkan dunia.
Putra Rumbia, 28 Mei 2017 14:34 WIB