Wednesday, November 27, 2013

cerpen-BUKAN MIMPI BIASA

BUKAN  MIMPI BIASA


oleh uman al-hakim

Pagi itu mentari tersenyum pada semua orang yang menatapnya. Senyuman manja itu menghangatkan bagi siapa saja, pun dengan orang ini. Pemuda dengan rambut yang sedikit acak-acakan yang beranjak dari tempat tidurnya. Perlahan dia menghirup udara pagi itu, udara yang sangat segar. Udara yang tanpa di kotori oleh asap-asap kendaraan, udara pagi yang membangkitkan semangat dan merefresh pikiran. Dari bibir pemuda ini terdengar bisikan “alhamdulillah, terima kasih atas nikmatMu pagi ini ya Allah” Gumamnya dipagi cerah itu.

Setelah itu dia menghampiri telpon genggam, membuka fitur media player dan melilih menu  mp3 player. Dia memilih satu lagu dari sederet lagu yang ada daftar memu musik. Lagu bondan and fade 2 black yang telah termasyur dengan beat-beat penggugah semangat. Kali ini yang diputar adalah lagu ‘hidup berawal dari mimpi’. Tinggalkanlah gengsi hidup berawal dari mimpi, gantungkan yang tinggi agar semua terjadi. Rasakan senua peduli tiu ironi tragedy, senang bahagia hingga kelak kau mati.. Sambil ikut mengikuti ritme lagu, dia renungkan makna dari bait lagu itu. memang hidup ini berawal dari mimpi-mimpi yang kita bangun. Seberapa besar kita berani untuk bermimpi maka implikasinya akan kembali pada diri kita. Semakin besar mimpi seseorang maka tantangan, rintangan akan berbanding lurus dengan semua itu.

Diambilnya buku agenda, menandai mimpi yang telah tercapai dan memulai menulis mimpi-mimpi yang lain. Dia memberi judul buku itu mimpi-mimpi sang pemimpi, aldi setiawan. Aldi  ingin mencapai indeks predikat komulatif (IPK) di atas 3.50 pada semester satu. Hal ini pun tercapai dan dia member tanda cek list (√). IPK  memang bukan satu-satunya indicator untuk melihat kecerdasan seseorang. Karena orang yang memperoleh IPK tinggi belum tentu kecerdasan emosional dan spiritualnya bagus.

Dia ingin menjadi orang yang bisa lebih bermanfaat untuk orang lain dikampus.dan pilihan yang tepat adalah masuk organisasi. Banyak organisasi yang telah diikuti aldi, banyak pula pengalaman yang dia dapatkan didunia organisasi yang tidak diperoleh di bangku kuliah. Mimpi yang ini pun ditandai karena memang telah terwujud.

Aldi pun menyadari bahwa tergabung dalam organisasi itu sangat penting. Dia sudah merasakan pengekangan dari orang tuanya yang melarang ikut pramuka sejak di SD dan SMP. Pelarangan itu bukan tidak beralasan. Tapi pada saat itu kondisi aldi sangat lemah dan sakit-sakitan. Jika terlalu memaksakan maka kondisi badannya akan drop dan memberikan efek yang berkepanjangan. Dia mencoba untuk selalu positive thinking. Dia akan maksimalkan potensinya ketika berada di bangku kuliah. Akhirnya,dia lanjutkan menulis mimipi-mimpinya. Kebiasaan ini sudah dilakukan aldi dari duduk dibangku sekolah menengah atas (SMA).

Kriiiiing. !!!!!!! jam yang ada di pojok meja belajar berdering keras. Menunjukkan waktu 06.30 WIB. Waktunya untuk bersiap berangkat ke kampus. Segera ia membereskan semuanya untuk kemudian langsung pergi ke kampus.

Dikampus aldi menjadi mahasiswa masyur baik di kelas maupun di organisasi. Banyak orang yang senang berteman dengan aldi. Tidak hanya dari kalangan wanita saja, tapi kaum adam pun tidak kalah banyak. Karena aldi orangnya mudah beradaptasi dengan lingkungan, sangat responsif dan sering sekali membuat orang tertawa karena lelucon yang dia buat.

Walau pun sifat dasar sombong dan pemarah. Tapi semua itu bisa di sembunyikan dengan baik. Semua orang yang ada didekat aldi bisa di buat bahagia, tersenyum, tertawa dan bahkan lupa dengan masalah yang sedang di hadapi. Aldi sosok yang pas ketika ingin mengungkapkan isi hati atau curhat. Aldi memberikan solusi yang solutif kepada teman-temannya yang sedang berada di dalam sebuah permasalahan.

Pada saat bersamaan aldi tercacat menjadi ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) fakultas ekonomi islam .Jika dilihat kasat mata aldi luar biasa sibuk. Banyak teman-temannya yang berkomentar pada kesibukan aldi. “kamu kok sibuk banget to di? Sampai heran aku sama kamu”. Timpal fitri.. Itu pun tak menghalangi aldi untuk terus berkarya untuk BEM yang di pimpinnya.


Dia telah bahagia dengan hidup yang dijalaninya saat ini. Ternyata apa yang menjadi angannya sewaktu duduk di bangku SMP dan mulai di tulis pada saat SMA mulai terwujud satu persatu. Dan kini dia harus melanjutkan mimpi-mimpinya itu. Pekerjaan aldi mencatat  mimpi-mimpi kemudian menempel di dinding kamar  bukan merupakan pekerjaan yang sia-sia. Mimpi yang telah bersusun rapi kemudian didorong oleh motivasi besar untuk mewujudkannya. Tidak ada putus asa ketika onak dan duri siap menghalau langkah. Jadi mimpi bukanlah sekedar mimpi kosong belaka. Tapi harus ada perjuangan dan upaya untuk mengeksekusi dan mewujudkannya.

Bagikan

Jangan lewatkan

cerpen-BUKAN MIMPI BIASA
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.