Friday, September 4, 2015

Orang-orang Baik di Pemilukada

Lukman Hakim
Pegiat Diskusi Majelis CangKir Kamisan
Riuh pendaftaran calon kepala daerah menjadi pertanda dimulainya pesta demokrasi yang akan ramai dan diserentak dilaksanakan pada 5 desember mendatang. Semakin banyak calon yang bertarung di pemilukada, pasti membuat bingung masyarakat di suatu daerah untuk menentukan pilihan. Terlebih jika rekam jejak dan asal usul calon sama sekali belum diketahui oleh rakyat jamak. Bisa seperti membeli kucing dalam karung, dan harapan perbaikan yang ditumpukan kepada  calon yang terpilih nantinya, kandas ditengah jalan karena pemimpin lebih mendahulukan kepentingan pribadi dan kelompok dan alpa dengan amanah yang diberikan rakyat.
Menjatuhkan pilihan kepada calon kepala daerah seharusnya memperhatikan visi yang dibawa dan melihat kiprah yang ditelah dilakukan oleh calon kepala daerah ditengah masyarakat. Nilai tawar (bergain position) calon tidak bisa diukur lagi dari seberapa banyak uang yang dikeluarkan untuk membiayai “perang politik” untuk membayar mahar partai politik, membeli suara para pemilih, atau permaianan kotor yang sering dipraktikkan dalam pemilukada.
Rakyat sudah semakin cerdas, mereka bisa melihat etikat calon pemimpin yang memang ingin mewakafkan dirinya untuk kepentingan orang banyak atau calon pemimpin yang menggunakan momentum pemilukada untuk aji numpung, bahkan bisa juga seperti seorang pebisnis yang ingin meraup untuk berlipat. Niat baik untuk menjadi seorang pemimpin seharusnya juga diikuti dengan tindakan baik pada saat proses pemilukada berlangsung, dari masa kampanye, pemungutan suara sampai terpilih seorang kepala daerah.
Memang susah saat ini menemukan kepala daerah yang memang tulus mengabdi uttuk kepentingan rakyat. Tetapi bukan berarti tidak ada sama sekali di negeri ini pemimpin yang berani berjuang untuk kemajuan daerah yang dipimpin. Perlu di bangun optimisme bahwa masih ada pemimpin jujur, tulus berjuang untuk kepentingan rakyat walau memang sulit seperti mencari jarum ditumpukan jerami.
Peran Aktif Orang Baik
Keterlibatan pegawai negeri sipil (PNS) pada saat pendaftaran calon kepala daerah belum lama menjadi salah satu sajian yang turut mewarnai pendaftaran balan calon disuatu daerah. Terlihat bahwa kursi jabatan sebagai kepala daerah mengobsesi seseorang untuk melakukan kecurangan-kecurangan sehingga segala jalan ditempuh, yang penting jabatan bisa dalam genggaman.
Kehadiran orang-orang baik dalam pelaksanaan pemilukada akan menentukan kualitas dari pemilukada itu sendiri. Dimana stake holders bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah diatur dalam undang-undang. Penyelenggara pemilukada harus memaksimalkan sosialisasi dan berbagai ragam persiapan untuk memastikan bahwa informasi terkait pelaksanaan pemilukada bisa diketahui oleh masyarakat sebagai pemilik hak suara. Ketersediaan informasi akan membantu masyarakat untuk mengetahui kapan pelaksanaan pemilukada, siapa calon yang maju dalam pemilukada, sehingga pilihan yang jatuh kepada salah satu calon didasarkan atas informasi akurat. Pemilih sebagai subjek demokrasi yang harus terfasilitasi dengan baik karena mereka yang akan menentukan pemimpin di daerah sehingga pemutakhiran data pemilih, pencalonan, kampanye dan pemungutan, penghitungan suara harus dilaksanakan secara akurat, jujur, dan adil.
Partai politik pun tidak boleh asal tunjuk dalam mengajukan bakal calon yang akan maju ke gelanggang pemilukada. Tetapi partai politik harus menyeleksi bakal calon, kemudian mengajukan figur terbaik yang dianggap paling tepat untuk diusung oleh partai. Konflik-konflik internal partai berpotensi menjadi gangguan dalam tahap pencalonan. Seperti yang terjadi pada partai berlambang beringin dan PPP yang memiliki dualisme kepengurusan, akhirnya banyak bakal calon yang ditolak karena masing-masing pengurus partai mengajukan nama yang berbeda.  
Kampanye yang dilakukan oleh calon yang sudah terpilih dalam tahap seleksi seharusnya mengajak masyarakat untuk mengetahui lebih jauh tentang pendidikan di pemilukada. Kampanye sebagai media informasi calon kepada masyarakat sangat strategis sebagai media edukasi dan sosialisasi. Dimana semangat undang undang adalah mendorong pasangan calon memperbanyak kegiatan kampanye dialogis sebagai bagian dari penyampaiaan aspirasi masyarakat.
Penulis yakin akan ada titik temu orang-orang baik yang menjadikan momen pemilukada sebagai ajang pencarian pemimpin yang berkualitas, jujur, adil dan mengedepankan kepentingan rakyat. Kolaborasi pemerintah, partai politik, penyelenggara pemilu dan masyarakat akan sangat menentukan kesuksesan pemilukada sampai terpilihnya pemimpin di daerah.

Bagikan

Jangan lewatkan

Orang-orang Baik di Pemilukada
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.