Ngobrol Santai malm Hari di Rusunawa Waykanan |
Siang ini (7/9)
saya dan rombongan bergegas ke Waykanan untuk mengikuti even Gedung
Batin Bamboo Rafting. Siapa rombongannya? Mereka adalah tim dari Smart Tour Lampung yang dinahkodai oleh Bang Imron dan Bang Tio yang dibantu tim, ada
juga mbak Eni yang merupakan wartawan harian kompas.com--salah satu portal
berita besar di republik ini.
Saya dan kolega Feriansyah mewakili komunitas #ayokedamraman ikut juga di acara keren ini.
Saya bersama Feriansyah meluncur dari Kota Metro selepas salat dhuhur sekira pukul 12.30 WIB. Setelah menitipkan sepeda motor di rumah kawan, saya melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sampai di pinggir jalan besar (masih di Metro). Saya menuju ke Tegineneng dengan bus.
Sekitar jam 14.00 WIB, bang Imron yang bos Smart Tour itu menjemput saya dan kak Feriansyah di pojok tugu pertigaan Tegineneng. Saya bergabung di mobil luxio yang di belakang ada logo dan tulisan Smart Tour Lampung.
Perjalanan dari Tegineneng ke Waykanan kami tempuh sekitar empat setengah jam atau. Itu pun kita harus melewati kemacetan saat melintas di jalanan Gunung Sugih sampai di Bandarjaya. Kami pun sempat berhenti di salah satu stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Poncowati.
Kami tiba di masjid Amalbhakti Pancasila Waykanan sekitar pukul 18.30 WIB. Kami segera menjamak salat, dan lanjut menuju Rusunawa PNS Way Kanan, yang menurut keterangan Desva salah satu panitia, Rusunawa ini akan resmi diserahterimakan pada bulan November mendatang.
Di acara Festival Arung Jeram Getek--kalau boleh saya sebut demikian--ternyata kami tidak sendiri, ada peserta lain yang merupakan penyedia layanan jasa traveling dan beberapa komunitas yang bergelut di bidang wisata. Sebut saja @pendakilampung, @genpi_lampung, @smart_tour.travel, dan tentunya komunitas @wisata_waykanan, juga dari komunitas-komunitas lain
Saya dan kolega Feriansyah mewakili komunitas #ayokedamraman ikut juga di acara keren ini.
Saya bersama Feriansyah meluncur dari Kota Metro selepas salat dhuhur sekira pukul 12.30 WIB. Setelah menitipkan sepeda motor di rumah kawan, saya melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sampai di pinggir jalan besar (masih di Metro). Saya menuju ke Tegineneng dengan bus.
Sekitar jam 14.00 WIB, bang Imron yang bos Smart Tour itu menjemput saya dan kak Feriansyah di pojok tugu pertigaan Tegineneng. Saya bergabung di mobil luxio yang di belakang ada logo dan tulisan Smart Tour Lampung.
Perjalanan dari Tegineneng ke Waykanan kami tempuh sekitar empat setengah jam atau. Itu pun kita harus melewati kemacetan saat melintas di jalanan Gunung Sugih sampai di Bandarjaya. Kami pun sempat berhenti di salah satu stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Poncowati.
Kami tiba di masjid Amalbhakti Pancasila Waykanan sekitar pukul 18.30 WIB. Kami segera menjamak salat, dan lanjut menuju Rusunawa PNS Way Kanan, yang menurut keterangan Desva salah satu panitia, Rusunawa ini akan resmi diserahterimakan pada bulan November mendatang.
Di acara Festival Arung Jeram Getek--kalau boleh saya sebut demikian--ternyata kami tidak sendiri, ada peserta lain yang merupakan penyedia layanan jasa traveling dan beberapa komunitas yang bergelut di bidang wisata. Sebut saja @pendakilampung, @genpi_lampung, @smart_tour.travel, dan tentunya komunitas @wisata_waykanan, juga dari komunitas-komunitas lain
Rusunawa Blambangan Umpu Waykanan |
Malam hari ini dilanjutkan dengan ramah tamah sekitar jam sembilan
malam, sebelumnya sebagian dari mereka sudah ada yang memainkan musik di
lantai bawah rusunawa.
Tak banyak obrolan dari acara ramah tamah itu, mereka dari @genpi_lampung memperkenalkan diri, @pendakilampung atau @smart_tour.travel juga ikut memperkenalkan diri.
Saya sempat berbincang dengan salah satu pegiat komunitas @wisata_waykanan, Indra Rombeng nama akrabnya.
@arisindra.cr menceritakan tentang bagaimana awal mula Komunitas Wisata Way Kanan.
Komunitas yang ingin mengangkat wisata di daerah Way Kanan ini berdiri di awal tahun 2016. "Awalnya kami hanya lima orang," terang pria yang pernah menimba ilmu selama 6 tahun di Kota Metro.
Tak banyak obrolan dari acara ramah tamah itu, mereka dari @genpi_lampung memperkenalkan diri, @pendakilampung atau @smart_tour.travel juga ikut memperkenalkan diri.
Saya sempat berbincang dengan salah satu pegiat komunitas @wisata_waykanan, Indra Rombeng nama akrabnya.
@arisindra.cr menceritakan tentang bagaimana awal mula Komunitas Wisata Way Kanan.
Komunitas yang ingin mengangkat wisata di daerah Way Kanan ini berdiri di awal tahun 2016. "Awalnya kami hanya lima orang," terang pria yang pernah menimba ilmu selama 6 tahun di Kota Metro.
Foto selepas acara ramah tamah dengan Komunitas Wisata_Waykanan di Acara Gedong Batin Bamboo Rafting |
Indra Rombeng berkisah tentang bagaimana dirinya dan komunitas @wisata_waykanan mengajukan program ke pemerintah kabupaten Waykanan untuk memajukan wisata. Rombeng meyakini bahwa pemerintah akan berpengaruh pada pengelola wisata yang ada di Waykanan.
Misalnya ketika dia membandingkan wisata air terjun Putri Malu dan air terjun Gangsa. "Air terjun Putri Malu berada di tanah pemerintah jadi kami dari komunitas lebih mudah untuk mengelolanya. Sedangkan Air Terjun Gangsa di Kasui itu sebagian tanahnya milik warga. Warga kadang mempersulit komunitas untuk memperkenalkan wisata ini. Disitulah kami melibatkan pemerintah. Kami yakin warga di Air Terjun Gangsa akan lebih mendengarkan jika pemerintah setempat yang berbicara," terang Rombeng.
Indra juga mengatakan bahwa Festival Gedung Batin Bamboo Rafting tahun 2017 adalah yang kedua. "Dulu kami melibatkan anak mapala (mahasiswa pencinta alam) waktu Bamboo Rafting yang pertama. Tapi dampaknya kurang signifikan," katanya.
Sekarang komunitas @wisata_waykanan melibatkan komunitas yang bergelut juga di bidang pariwisata. "Upaya ini dilakukan agar promosi wisata di Waykanan juga semakin masif karena dibantu oleh teman-teman sepaham dan aktif di instagram. Karena ini jaman instagram," terang Indra.
Akhirnya obrolan kami sudahi. Indra mempersilahkan kami untuk beristirahat. Saya pun mengambil dua gelas kopi yang rencananya saya berikan kepada Dani dari tim Smart Tour. Apalah daya, dia malam itu tidak minum kopi.
Sambil berbincang dengan kolega, akhirnya saya malam ini menghabiskan dua gelas kopi. Sampai habis dua gelas kopi itu, tulisan ini pun belum usai
Barulah pukul 00.58 WIB tulisan ini rampung.
Salam jumpa besok pagi!
Bagikan
Jalan-jalan: Getek Bamboo Waykanan (Hari Pertama)
4/
5
Oleh
Lukman Hakim