Sunday, October 29, 2017

Travelling ke Lampung Barat

Di Puncak Sumber Jaya Lampung Barat
Pukul 9.30 WIB, saya sudah siap berangkat ke Lampung Barat, tepatnya akan menuju ke Pekon Hanakau, Kecamatan Sukau. Ini adalah kali kedua saya pergi  ke Lampung Barat, dulu saya ke Krui untuk menghadiri acara duka karena meninggalkannya adik tingkat yang kecelakaan di bundaran 29 Kota Metro.
Saya ikut Asep Iman Suwargana ke Pekon Hanakau sekaligus ingin melihat keindahan alam Bumi Sekala Bekhak yang terkenal dengan Gunung Pesagi, Danau Ranau, Gunung Seminung, Danau Suoh, Pantai Krui dan segudang keindahan alam lain.
Rute yang saya tempuh hari ini (29 Oktober 2017) adalah Metro, Punggur, Bandar Jaya, Terbanggi Besar, Way Pengubuan, Candi Rejo, Blambangan, Kota Bumi, Ogan 5, Bukit Kemuning. Itulah adalah garis besar rute yang saya tempuh bersama Asep.
Setelah melewati Kota Metro, Kabupaten Lampung Tengah, dan Kabupaten Lampung UtaraBukit Kemuning, saya sampai juga juga di kecamatan pertama Kabupaten Lampung Barat. Sumber Jaya adalah kecamatan pertama yang harus dilalui ketika kita ingin ke Lampung Barat melewati Kota BumiBukit Kemuning. Perjalanan menuju Pekon Hanakau di Kecamatan Sukau harus melewati beberapa kecamatan diantaranyaa Sumber Jaya, Pajar Bulan, Way Tenong, Sekincau, Batu Ketulis, Belalau, Batu Brak, Balik Bukit, baru kemudian sampai di Sukau (Pekon Hanakau).
Pekon Hanakau berjarak sekitar 7 km dari kaki Gunung Pesagi yang merupakan gunung dengan  puncak tertinggi di Lampung. Sedangkan Gunung Seminung berjarak sekitar 18 KM dari Pekon Hanakau atau bisa di tempuh dengan kendaraan bermotor sekitar 30 menit. Kedua gunung ini menyuguhkan keindahan alam yang buat sejuk mata, sejuk hati, juga sejuk fikiran, bisa pula untuk sekadar melepas penat.
Saya berhenti di puncak tertinggi Kecamatan Sumber Jaya. Beristirahat di Masjid Jami' Aminatul Jannah sekaligus salat dhuhur. Tepat berada di depan masjid tersebut, kita bisa melihat bukit tertinggi tersebut dengan tulisan "Bumi Sekala Bekhak" dan patung masyarakat adat Lampung. Di sekeliling masjid kita bisa melihat pemandangan indah, cuaca sejuk dan pemandangan khas pegunungan. Saya selalu senang dengan suasana pegunungan karena saya biasa hidup di dataran rendah di Kecamatan Putra Rumbia Lampung Tengah atau Kota Metro.
Di Masjid Jami' Aminatul Jannah Sumber Jaya Lampung Barat
 Di tengah perjalanan, saya selalu terkesan dengan jalan pegunungan yang saya lalui. Berkelok, seolah saya adalah seorang pembalap motor yang berada di arena balap. Walaupun saya tidak mengendarai (saya dibonceng), saya merasa tegang saat motor harus miring sampai kemiringan 45 derajat atau bahkan lebih.
Rumah panggung yang menjadi ciri khas masyarakat Lampung masih ada sampai hari ini. Ini menambah kebanggaan saya secara pribadi bahwa masyarakat Lampung masih mempertahankan tradisi.
Saya sampai di Pekon Hanakau sekitar pukul 15.30 WIB, artinya saya membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk sampai ke Lampung Barat. Itu termasuk waktu istirahat di Masjid Jami' Aminatul Jannah. Rasa penat terbayarkan karena dingin air di Pekon Hanakau.

Bagikan

Jangan lewatkan

Travelling ke Lampung Barat
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.