Di Puncak Sumber Jaya Lampung Barat |
Saya ikut Asep Iman Suwargana ke Pekon Hanakau
sekaligus ingin melihat keindahan alam Bumi Sekala Bekhak yang terkenal dengan Gunung
Pesagi, Danau Ranau, Gunung Seminung, Danau Suoh, Pantai Krui dan segudang
keindahan alam lain.
Rute yang saya tempuh hari ini (29 Oktober 2017) adalah
Metro, Punggur, Bandar Jaya, Terbanggi Besar, Way Pengubuan, Candi Rejo,
Blambangan, Kota Bumi, Ogan 5, Bukit Kemuning. Itulah adalah garis besar rute
yang saya tempuh bersama Asep.
Setelah melewati Kota Metro, Kabupaten Lampung Tengah,
dan Kabupaten Lampung Utara—Bukit Kemuning, saya sampai juga
juga di kecamatan pertama Kabupaten Lampung Barat. Sumber Jaya adalah kecamatan
pertama yang harus dilalui ketika kita ingin ke Lampung Barat melewati Kota Bumi—Bukit Kemuning. Perjalanan menuju Pekon Hanakau di
Kecamatan Sukau harus melewati beberapa kecamatan diantaranyaa Sumber Jaya,
Pajar Bulan, Way Tenong, Sekincau, Batu Ketulis, Belalau, Batu Brak, Balik
Bukit, baru kemudian sampai di Sukau (Pekon Hanakau).
Pekon Hanakau berjarak sekitar 7 km dari kaki Gunung
Pesagi yang merupakan gunung dengan puncak tertinggi di Lampung.
Sedangkan Gunung Seminung berjarak sekitar 18 KM dari Pekon Hanakau atau bisa
di tempuh dengan kendaraan bermotor sekitar 30 menit. Kedua gunung ini menyuguhkan
keindahan alam yang buat sejuk mata, sejuk hati, juga sejuk fikiran, bisa pula
untuk sekadar melepas penat.
Saya berhenti di puncak tertinggi Kecamatan Sumber
Jaya. Beristirahat di Masjid Jami' Aminatul Jannah sekaligus salat dhuhur.
Tepat berada di depan masjid tersebut, kita bisa melihat bukit tertinggi
tersebut dengan tulisan "Bumi Sekala Bekhak" dan patung masyarakat
adat Lampung. Di sekeliling masjid kita bisa melihat pemandangan indah, cuaca
sejuk dan pemandangan khas pegunungan. Saya selalu senang dengan suasana
pegunungan karena saya biasa hidup di dataran rendah di Kecamatan Putra Rumbia
Lampung Tengah atau Kota Metro.
Di tengah perjalanan, saya selalu terkesan dengan jalan
pegunungan yang saya lalui. Berkelok, seolah saya adalah seorang pembalap motor
yang berada di arena balap. Walaupun saya tidak mengendarai (saya dibonceng),
saya merasa tegang saat motor harus miring sampai kemiringan 45 derajat atau bahkan
lebih.
Di Masjid Jami' Aminatul Jannah Sumber Jaya Lampung Barat |
Rumah panggung yang menjadi ciri khas masyarakat Lampung
masih ada sampai hari ini. Ini menambah kebanggaan saya secara pribadi bahwa
masyarakat Lampung masih mempertahankan tradisi.
Saya sampai di Pekon Hanakau sekitar pukul 15.30 WIB,
artinya saya membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk sampai ke Lampung Barat. Itu
termasuk waktu istirahat di Masjid Jami' Aminatul Jannah. Rasa penat
terbayarkan karena dingin air di Pekon Hanakau.
Bagikan
Travelling ke Lampung Barat
4/
5
Oleh
Lukman Hakim