Semakin Dekat Dengan Tadabur Alam
Uman al-hakim
Sudah menjadi fitrah manusia cinta dengan keindahan, senang dengan keanggunan dan kagum dengan kecantikan. Pun halnya dengan keanggunan alam semesta yang telah diciptakan oleh rabb yang maha kuasa-Allah subhanahu wa ta’ala. Sebagai khalifatul fil ard (pemimpin di bumi) sudah seharusnya kita menjaga dan merawat bumi yang menjadi tempat keberlangsungan kehidupan ini.
Janganlah kita menjadi bagian dari orang-orang yang membuat kerusakan di bumi. Tapi kita harus menjadi orang yang akan merawat keelokan alam semesta. Akan tetapi, banyak kerusakan di planet ini di sebabkan oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab manusia, seperti dijelaskan dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala:
41. telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). 42. Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)." (ar-ruum/30:41-42)
Menurut tafsir al mu'tabar QS AR RUM ayat 41 menegaskan bahwa kerusakan di muka bumi tidak lain karena ulah manusia itu sendiri yaitu melakukan peperangan di luar koridor syariat Allah. dalam peperangan itu manusia membunuh manusia yang oleh Allah dilindungi hak hidupnya, bahkan merusak segala tatanan alam yang ada. Sedangkan, QS AR RUM ayat 42 menekankan pentingnya kajian sejarah tentangnya perilaku umat-umat terdahulu untuk menjadi pelajaran bagi generasi di belakangnya. Menururt tafsir kontemporer QS AR RUM ayat 41-42 bisa menjadi dalil tentang kewajiban tentang melestarikan lingkungan hidup, sebab terjadinya berbagai macam bencana juga karena ulah manusia yang mengeksploitasi alam tanpa di imbangi dengan upaya pelestarian.
Dari dua ayat di atas sudah sangat jelas kewajiban kita yang telah di gariskan oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk menjaga keseimbangan bumi sehingga bisa tercipta keharmonisan kehidupan yang ada di dalamnya. Menumbuhkan rasa cinta kepada bumi tempat tinggal kita bersama dapat kita lakukan dengan tadabur alam, yaitu menikmati dan merasakan betapa Maha Agung Allah yang telah menciptakan bumi ini dengan segala keunikannya. Dengan demikian, maka kita akan merasa semakin bersyukur bisa merasakan keindahan yang tak kerkira yang tidak bisa digantikan dengan meteril dan kebendaan. Semakin cinta dengan alam, semakin dekat kita kepada sang pencipta alam semesta Allah subhanahu wa ta’ala.
Uman al-hakim
Sudah menjadi fitrah manusia cinta dengan keindahan, senang dengan keanggunan dan kagum dengan kecantikan. Pun halnya dengan keanggunan alam semesta yang telah diciptakan oleh rabb yang maha kuasa-Allah subhanahu wa ta’ala. Sebagai khalifatul fil ard (pemimpin di bumi) sudah seharusnya kita menjaga dan merawat bumi yang menjadi tempat keberlangsungan kehidupan ini.
Janganlah kita menjadi bagian dari orang-orang yang membuat kerusakan di bumi. Tapi kita harus menjadi orang yang akan merawat keelokan alam semesta. Akan tetapi, banyak kerusakan di planet ini di sebabkan oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab manusia, seperti dijelaskan dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala:
41. telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). 42. Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)." (ar-ruum/30:41-42)
Menurut tafsir al mu'tabar QS AR RUM ayat 41 menegaskan bahwa kerusakan di muka bumi tidak lain karena ulah manusia itu sendiri yaitu melakukan peperangan di luar koridor syariat Allah. dalam peperangan itu manusia membunuh manusia yang oleh Allah dilindungi hak hidupnya, bahkan merusak segala tatanan alam yang ada. Sedangkan, QS AR RUM ayat 42 menekankan pentingnya kajian sejarah tentangnya perilaku umat-umat terdahulu untuk menjadi pelajaran bagi generasi di belakangnya. Menururt tafsir kontemporer QS AR RUM ayat 41-42 bisa menjadi dalil tentang kewajiban tentang melestarikan lingkungan hidup, sebab terjadinya berbagai macam bencana juga karena ulah manusia yang mengeksploitasi alam tanpa di imbangi dengan upaya pelestarian.
Dari dua ayat di atas sudah sangat jelas kewajiban kita yang telah di gariskan oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk menjaga keseimbangan bumi sehingga bisa tercipta keharmonisan kehidupan yang ada di dalamnya. Menumbuhkan rasa cinta kepada bumi tempat tinggal kita bersama dapat kita lakukan dengan tadabur alam, yaitu menikmati dan merasakan betapa Maha Agung Allah yang telah menciptakan bumi ini dengan segala keunikannya. Dengan demikian, maka kita akan merasa semakin bersyukur bisa merasakan keindahan yang tak kerkira yang tidak bisa digantikan dengan meteril dan kebendaan. Semakin cinta dengan alam, semakin dekat kita kepada sang pencipta alam semesta Allah subhanahu wa ta’ala.
Bagikan
semakin dekat dengan tadabur alam
4/
5
Oleh
Lukman Hakim
