Thursday, January 1, 2015

Kejutan Tahun Baru



Metro, 01 Januari 2015
13:33 WIB
Hiruk pikuk menyambut tahun baru sangat terasa pada tadi malam. Malam berselimut gerimis tidak menyurutkan antusias masyarakat kota Metro untuk berpartisipasi dalam penyambutan pergantian tahun. Masyarakat berbondong-bondong menuju taman kota dan lapangan samber untuk sekedar berkumpul dan menyalakan petasan secara berjamaah.
Langit Metro dihujani gemerlap warna-warni petasan, letupan yang saling bersahutan membuat riyuh suasana. Membakar uang dan memuja gaya hidup hedonis, membuat masyarakat lupa bahwa dibelahan lain bumi Indonesia sedang ada yang dilanda kesedihan.
Permasalahan lumpur lapindo yang belum usai, disusul dengan bencana longsor yang melanda Desa Banjar Negara, banjir yang menggenangi beberapa daerah di Indonesia, dan tranding topic hari ini soal  kecelakan pesawat AirAsia..
Momen tahun baru seharusnya diisi dengan evaluasi terkait kerja-kerja yang telah dilakuakan setahun silam. Memberi penilaian objektif terhadap kerja yang telah dilaksanakan sehingga memunculkan resolusi untuk perbaikan dimasa mendatang.
Malam tahun juga sangat tepat untuk merenungi keadaan Indonesia hari ini. Bagaimana kita seharusnya merasa sakit karena saudara-saudara kita ada yang sedang tertimpa musibah. Jangan malah bersuka cita disaat yang lain merasa dilanda musibah, menjadi bijaksana dalam mengekpresikan suka cita itu penting untuk menjaga kepedulian kedan tenggang rasa.

Begini Cara Kami
Bersama dengan komunitas Diskusi Kamisan Cangkir, malam terakhir tahun 2014 diisi dengan acara “nyate bareng” di Rumah Bersama. Suasana kekeluargaan yang dibangun di komunitas ini membuat betah untuk berlama-lama berbincang dan berfikir mengenai gagasan dan garapan hari ini, masa depan, dan tidak melupakan masa lalu.
Tidak untuk menunjukkan hidup hedonis, sebaliknya ingin mengimplementasikan hidup sederhana yang cinta kerja. Mengubah kebiasaan mainstream, tidak hanya berbicara tetapi mencoba mentransformasikan dalam bentuk kerja nyata.
Orang-orang yang ada didalam komunitas ini mampu menginspirasi dengan keunikan karakter masing-masing. Bagaimana egaliter diimplementasikan oleh anggota komunitas, tetapi tidak mengurangi rasa saling menghargai. Tidak menjadi beda dengan ketinggian gelar dan ilmu, pangkat yang melekat, atau perbedaan usia. Kebenaran yang selalu dijunjung tinggi, siapapun orangnya, jika yang diucapkan dan dilakukan benar maka akan dihargai.
Rumah Bersama telah mengajari bagaimana untuk bekerja keras dan menikmati proses. Jika menginginkan hasil yang manis maka proses yang harus ditempuh pun wajib terasa pahit. Menikmati proses dengan keikhlasan dan ketelatenan akan membawa kepada hasil yang memuaskan. Dan proses itu tak akan pernah berhenti sampai maut yang menghentikannya. Alhamdulilah buah proses dan kado tahun baru, tulisan dimuat dimedia nasional. Jangan berhenti berproses!



    

Bagikan

Jangan lewatkan

Kejutan Tahun Baru
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.