Friday, September 9, 2016

Soal Karpet Masjid

Membincang soal karpet masjid, sebenarnya tujuan adanya karpet di masjid adalah untuk menunjang pelaksanaan shalat agar lebih khusuk dan lebih berkualitas. Tapi bagaimana jadinya, jika karpet di masjid tidak berfungsi sebagaimana mestinya, kehadiran karpet masjid tidak mendatangkan kekhusukan jamaah yang shalat di masjid, malah kehadirannya mengurangi konsentrasi dan dirasa mengganggu.
Jika diperhatikan, karpet masjid memiliki beragam ukuran panjang dan lebar sehingga takmir masjid harus pandai-pandai saat mendesain tata letak karpet di suatu masjid. Jangan sampai karpet terlalu mepet sehingga menggangu posisi sujud jamaah.
Kebanyakan masjid atau mushala memakai karpet dengan gambar masjid yang kubahnya diapit oleh dua menara. Karpet dengan warna hijau, hitam dan krem ini hanya memilki lebar 1 meter sehingga apabila dipasang tanpa jarak dengan karpet di depan-belakangnya menyebabkan gerak jamaah sangat terbatas pada saat sujud. Tidak jarang pada saat sujud, kaki jamaah akan mengenai kepala jamaah yang ada di belakangnya. Atau kepala seorang jamaah akan terkena bokong jamaah yang ada di depannya pada saat bangkit dari sujud menuju posisi berdiri.
Pengamatan yang penulis lakukan, seseorang dengan tinggi di atas 160 sentimeter pada posisi sujud membutuhkan minimal 1 meter untuk tempat sujud mereka. Oleh sebab itu, karpet harus di beri jarak sekitar 5-10 sentimeter dengan karpet yang ada di depan atau belakangnya. Tujuannya agar posisi sujud seorang jamaah bisa bebas, tanpa was-was bersenggolan dengan orang dibelakang atau depannya.
Penulis pernah merasakan secara langsung pengalaman shalat berjamaah di masjid yang lebar karpetnya 1 meter. Ketika berada pada posisi sujud, kaki penulis mengenai kepala orang yang berada dibelakang sehingga muncul perasaan tidak nyaman, merasa tidak sopan. Atau pengalaman lain, kepala penulis menyundul bokong seorang jamaah yang berada di depan sehingga hampir saja jamaah itu jatuh tersungkur. Pengalaman seperti ini kerap penulis alami di masjid yang berbeda di beberapa daerah.
Siang tadi, ketika menjalankan shalat Jumat (9/9/16), ketika penulis berada di Masjid Babbus Salam Dusun 1, Desa Tanjung Kusuma, Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur.  Penulis harus berhati-hati saat bersujud, kemudian saat akan berdiri dari sujud pun sikap hati-hati ini harus penulis pertahankan. Tujuannya tidak lain agar kaki tidak mengenai jamaah lain dan agar kepala penulis tidak mengenai bokong jamaah lain sehingga bisa menghindari hal yang tidak diinginkan.
Ketika penulis bermaksud membuat tulisan “Soal Karpet Masjid”, seorang teman menyahut “pas tadi shalat, karpetnya terlalu mepet ya? Kurang nyaman, susah untuk sujud?”. Iya begitulah.
Penulis tidak tahu pasti apa motivasi pengurus masjid menata karpet sedemikian rupa, rapat tanpa jarak. Jika motivasinya adalah perintah merapatkan shaf saat shalat maka hal ini perlu ditinjau ulang. Penulis meyakini bahwa takmir masjid pasti merasakan hal yang sama, yaitu posisi kurang nyaman saat sujud karena karpet disusun rapat tanpa jarak. Penulis merasakan konsentrasi shalat terpecah untuk pelaksanaan shalat dan sikap berjaga-jaga.
Seharusnya soal penataan karpet di suatu masjid. Jamaah, takmir dan masyarakat tidak boleh abai karena menyangkut kenyamanan dalam shalat. Soal penataan karpet masjid, seharusnya masalah itu di bawa dalam forum resmi dimana masyarakat dan pengurus masjid berkumpul seperti di forum yasinan, pengajian atau forum gotong royong. Masyarakat dan jamaah masjid tidak boleh enggan untuk memberi masukan dan saran untuk kenyamanan pelaksanaan shalat, termasuk tata letak karpet di masjid.
Keengganan jamaah lain memberitahu pengurus masjid berujung pada ketidaknyamaan yang timbul secara terus menerus pada pelaksanaan shalat berjamaah. Kadar kekhusuan seseorang memang tidak bisa dinilai secara lahiriah bahkan sahabat Rasul, Ali Bin Abi Thalib pun mengalami hal demikian.
Berbeda jika karpet masjid yang digunakan memilki lebar lebih dari 1,5 meter. Karpet boleh dipasang tanpa jarak karena hal-hal yang diceritakan oleh penulis pasti tidak akan terjadi.
Bukankah khusuk dalam shalat harus diusahan dengan berbagai cara, salah satunya adalah  membuat nyaman tempat bersujud. Jika telah mengushakan tempat, fasilitas dan Susana yang nyaman, berarti tinggal urusan orang per-orang untuk menggapai khusuk dalam shalat.
Intinya pengurus masjid harus lebih teliti memperhatikan lebar karpet sehingga tidak salah dalam menentukan posisi karpet sehingga kenyamanan saat shalat terwujud.
Soal karpet masjid sebenarnya merupakan masalah sepele, tetapi menyangkut perbuatan yang tidak sepele−shalat!
  

Bagikan

Jangan lewatkan

Soal Karpet Masjid
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.