"Sekarang ini Kang Darto
lebih seneng ronda. Pasti gara-gara mbok rondo ya?".
"Waah, Mas Bolidi ini kok
bisa bilang kayak gitu?".
"Buktinya Kang Darto abis
isya udah nongkrong di cakruk. Tapi pas di lihat ke cakruk, rupanya udah
melipir ke warung Mbok Rondo. Padahal orang-orang kan berangkat ronda jam
sepuluh malem kang".
"Wehehehe", jawab Darto
Nyengir.
"Memang mbok rondo Tini itu
rondo baru kang Dar. Tapi masak iya, sampean yang bujang mau nyari mbok
rondo?".
"Ora keno perawan, penting
keno rondone Mas Bol. Saya ini sebenernya sudah lama suka sama Tini tapi
kalah cepet ngelamarnya sama di Parmin mas".
"Sampean ini memang kesuwen
jadi orang kang. Sampean ngganteng, ada kerjaan bagus, udah mapan kalo di
pandang orang-orang tapi ya kelamaan. Kan begini jadinya, harusnya dapet Tini
yang masih perawan, la ini ngejar Tini yang udah jadi mbok rondo".
"Saya ini udah kesengsem Mas
Bolidi, jadi apapun keadaannya, saya tetep suka sama Tini yang statusnya udah
janda sakalipun"
"Yasudah lah, cinta memang
sudah membutakan kang Darto. Saya bisa bilang apa kalo udah begini".
"Untung pemerentah kita ini
sekarang menggalakkan ronda Mas Bolidi. Jadi ada kesempatan dan alasan untuk ke
warung mbok rondo mas Bol".
"Alhamdulillah, berarti ronda
ini bisa mendekatkan sampean kepada mbok rondo. Semoga ronda ini juga memberi
manfaat untuk banyak untuk masyarakat".
"Saya juga mikir
begitu".
"La iya, semoga penggalakan kegiatan ronda
warga bukan untuk mencari simpati warga ,untuk
kepentingan politik, tapi memang
untuk kegiatan warga, untuk kebaikan bersama".
"Saya tu mikir gini mas
Bolidi, kalo desa, kampung, pekon atau suatu daerah sudah aman, apa ya perlu
kita ini ronda?
Bukankkah ronda itu hanya buat desa yang kurang aman. Desa kita kan terkenal
aman”.
“Iya
ndak masalah to Kang Darto kalo ronda itu untuk keamanan bersama, untuk
kebaikan”.
“Mas
Bolidi dengar kabar desa sebelah kan. Desa tetangga itu aman di malam
hari pas orang-orang pada ronda. Eh, paginya ada yang kemalingan".
"Selama ikhtiar pemerentah
baik, kita ikuti saja. Selama nggak di politik-politiki. Sampean kan juga bisa nyambi,
ronda nyambi deketin mbok rondo. Sambil menyelam minum air to. Tapi awas
sampean plempoken Kang
Darto".
“Wehehe,
iya Mas Bolidi. Sambil ronda semoga bisa dapet mbok rondo”
“Ngomong-ngomong
ini orang-orang pada
kemana ya Kang Darto? Udah lebih jam 11 malem kok belum pada dateng”.
Penulis: Lukman Hakim
Bagikan
Bolidi, Ronda dan Mbok Rondo
4/
5
Oleh
Lukman Hakim